Rabu, 07 April 2010

Kuntilanak

S

uatu hari Dusun Kembang digegerkan dengan munculnya kuntilanak. Dan menurut penduduk setempat kuntilanak itu adalah arwah Surti yang meninggal dalam keadaan hamil.

Wujud kuntilanak itu kadang-kadang sangat cantik, kadang-kadang juga sangat menakutkan. Sebenarnya Surti semasa hidupnya adalah seorang yang baik, hanya waktu mau melahirkan dukun bayinya tidak bisa menolong, akhirnya nyawa Surti dan bayinya tidak bisa ditolong. Menurut perkiraan warga setempat, Surti masih penasaran dengan bayinya.

Bila malam tiba dan melihat seorang wanita hamil sedang diluar, dia akan pura-pura menjadi orang yang baik dengan mengelus perut wanita itu dan menanyakan kondisi bayi.

Suatu hari ada seorang wanita hamil yang hampir melahirkan. Entah dari mana rumahnya sering didatangi tamu wanita yang katanya tinggal di Dusun Kapuk. Tamu wanita ini hampir tiap hari datang dan menanyakan kapan wanita hamil ini mlahirkan.

Setiap datang wanita misteri itu selalu membawakan makanan yang bergizi untuk wanita hamil itu. Katanya biar ibu dn bayinya lahir dengan normal dan sehat. Itu dilakukannya setiap kali berkunjung.

Tiba saatnya wnita hamil itu melahirkan. Tamu wanita misterius itu juga datang untuk membantu keperluan sahabatnya yang akan melahirkan. Tampak bahwa wajah wanita misterius itu sangat gembira sekali. Seakan-akan saudaranya yang akan melahirkan.

Lahirlah sang jabang bayi dengan tubuh yang montok dan sehat. Wanita misterius itu langsung menggendongnya dengan kasih sayangnya. Terlihat sekali wanita misterius itu sangat mencintai bayi itu.

Akhirnya malam tiba. Waktu ibu yang telah melahirkan sedang menyusui anaknya dikamar, tiba-tiba muncul wanita misterius itu. Wanita misterius itu meminta bayi itu. Tentu saja sang ibu menolak. Terjadilah tarik menarik bayi itu.

Waktu terjadi tarik-menarik, wanita misterius itu menampakkan aslinya, yaitu wanita yang berambut panjang dan berbaju putih,“kuntilanak”. Kuntilanak itu berhasil merebut bayi itu. Bayi itu menangis dengan keras,tapi si kuntilanak tidak mau memberikan kepada ibunya.

Dipanggillah orang pintar untuk menolong si bayi. Dengan lemah lembut, sang kyai menjelaskan bahwa alamnya sudah lain dengan bayi itu. Dan bayi itu bisa diam bila bersama ibunya.

Berhasil ! Kuntilanak itu mau menyerahkan bayi itu kepada ibunya dengan ikhlas. Sebelum bayi itu diserahkan, diciumnya dulu bayi itu sebagai tanda perpisahan.

Akhirnya kuntilanak itu dengan sadarnya mau meninggalkan dunia ini dengan hati ikhlas dan hidup dengan tenang di alamnya. Dengan bantuan kyai, menghilanglah sang kuntilanak dan kembali ke alamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar